Minggu, 08 Juni 2014

Hujan dan Pelangi : sebuah sajak yang tersusun akibat luka di hati


Mereka bilang aku rindu pelangi
Tapi sungguh aku rindu kamu
Mereka bilang kamu tak pernah peduli
Tapi sungguh terbuai aku dalam kasihmu

Kupikir merah dapat melebur dengan biru
Kupikir sejuk dapat meresap kedalam hangat
Mereka bilang itu gurauan sesaat
Tapi syairmu selalu mengukir semangat

Namun ku ingat pada masa masa itu
desiran angin yang menyayat jantungku
Mereka bilang itu kamu
Tapi yakinku kamu hendak melindungiku

Beribu kata maaf terlontar
Beribu butir air mata terjatuh
Ketika kita mulai tersadar
Semua ini hanyalah buaian

Aku mulai kembali
Pada masa sebelum hujan menghampiri
Takkan pernah lagi merindu pada pelangi
Yang kupunya hanyalah sesal dihati
Berharap waktu akan berpihak lagi


4 komentar:

  1. Kalo kamu rindu pelangi, datangkan mendung dan biarkan sang gumpalan kesedihan itu menumpahkan seluruh kesedihan yang disembunyikannya, hingga Ia dapat melukiskan pelangi untukmu~

    BalasHapus
    Balasan
    1. kapan mendung datang? aku bukan pawang hujan yang bisa mendatangkan mendung. entah apa yg bisa kuperbuat selain meminta dan terus meminta kepada yg menciptakan pelangi. hafff kau membuatku kembali merindu..........

      Hapus
  2. Uhuk uhuk.. Puisinya bagus Ri.. Salam pena bu penyair.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih :makasih ") padahal kan itu gk bagus T-T tapi gapapa~ Alhamdulillah banget ada yg bilang bagus... makasih loh yaa :") salam pena juga kakak :D

      Hapus