Kamis, 26 Maret 2015

ibu, aku ingin pulang

ibu, aku lelah...
aku sudah penat dengan semuanya. aku ingin pulang.
ibu, hatiku sangat lelah...
aku sudah tidak sanggup menahan semua ini.
ibu, otakku amat lelah...
aku sudah sangat memaksanya untuk bekerja diluar batas.
ibu, sepertinya aku menyerah...
semua seperti terjadi begitu saja. tidak ada tujuan. bahkan aku tidak tau akan seperti apa aku nanti. aku hanya mengalir mengikuti derasnya aliran air.
semua pilihanku. semua keputusanku. semua perjuanganku selama ini. seperti ingin disudahi saja.
ibu, ini bukan prosanya para penyair. ini bukan puisinya para pujangga. ini cuma rintihan anakmu. yang sedang menderita di tanah tumpah darahnya. di tempat dimana orang biasa merantau. di sumber dari segala sumber kepenatan.
aku ingin pulang. bukan homesick atau apalah mereka menyebutnya. semua kesibukan ini perlahan membunuhku, bu.. aku tidak ingin mati. aku harap ada cara lain untuk membahagiakanmu selain bertahan di tempat ini.
ibu, tidak usah khawatir. aku tidak sebodoh itu. aku akan selalu meminta pada Tuhan agar aku tidak mati sebelum membahagiakanmu.
ibu, jangan sedih. aku hanya ingin pulang.
ibu, maafkan aku.